Minggu, 05 Desember 2010
Hatimu, bilik terindah bagi-Ku
Aku hendak turun untuk melihat-lihat
Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku
Aku telah merancangkan dari mulanya
Bahwa mereka akan hidup di hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan
Aku sedih, ketika waktu itu
Di rumah yang begitu indah dan mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka
Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?
Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan
Aku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku
Di mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati
Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu
Seandainya saat ini engkau telah menyadari
Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.
Asalkan Yesus Bersama Kita
Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku
Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap
Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita
Selamat Natal, Sahabat
Desember telah tiba
Nuansa hijau, merah dan emas ada di mana-mana
Kidung nan indah pun menyeruak di keramaian
Orang-orang mulai menyibukkan diri dengan ibadah dan pesta
Kue-kue yang lezat dan rencana liburan
Tak lupa kado terindah untuk yang terkasih
Di hari Natal yang bahagia
Di antara gempita menggegap
Ijinkanku menyapamu wahai sahabat
Kau yang kesepian tanpa teman dan keluarga
Kau yang terbaring sakit dan terkulai lemah
Kau yang tersisih di suatu pojok yang gelap
Kau yang bertanya sendiri seperti apakah Natal kali ini
Natal ini masih milikmu
Dalam keriuhan pun dalam kesendirian
Natal datang menghampiri semua orang
Untuk satu alasan: Allah sungguh mengasihi dunia ini
Putra Natal datang untukku juga untukmu
Kamu tidak dilupakan-Nya Natal kali ini
Allah mengasihimu adalah berita indahnya
Selamat Natal, sahabatku..
Kado Natal Istimewa
Waktu umurku tiga tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi mainan yang bagus
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Waktu umurku empat tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi pakaian yang indah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Waktu umurku lima tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi perlengkapan sekolah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Dimanakah kado istimewa itu dapat kutemukan?
Kata papa dan mama bukan mereka yang memberikannya
Kado itu lebih berharga dari semua yang pernah kuterima
Kado itu alasan semua orang merayakan Natal
Allah penuh kasih yang memberikannya
Seorang Juruselamat yang datang untuk menyelamatkanku
Sebuah kado istimewa yang tidak bisa kutemukan
Sampai IA menemukanku
Langganan:
Postingan (Atom)